"Peganglah tangan saudaramu, bawalah dia ke Surga"

muslimahquote.wordpress
- ditulis oleh Syaikh Shobirun Ahkam -
Tetapi penulis hanya akan menjelaskan,
“Mengampuni seorang adalah membeli kota di surga. Mendasari Firman yang artinya ’damaikanlah hubungan antara kalian, dan taatlah pada Allah dan Rasul-Nya, jika kalian orang-orang yang beriman’.”

Al-Chakim meriwayatkan di dalam Al-Mustadrak: المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 20 / ص 130)

8869 - حدثنا أبو منصور محمد بن القاسم العتكي ، ثنا أبو عبد الله محمد بن أحمد بن أنس القرشي ، ثنا عبد الله بن بكر السهمي ، أنبأ عباد بن شيبة الحبطي ، عن سعيد بن أنس ، عن أنس بن مالك رضي الله عنه ، قال : بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم جالس إذ رأيناه ضحك حتى بدت ثناياه ، فقال له عمر : ما أضحكك يا رسول الله بأبي أنت وأمي ؟ قال : « رجلان من أمتي جثيا بين يدي رب العزة ، فقال أحدهما : يا رب خذ لي مظلمتي من أخي ، فقال الله تبارك وتعالى للطالب : فكيف تصنع بأخيك ولم يبق من حسناته شيء ؟ قال : يا رب فليحمل من أوزاري » قال : وفاضت عينا رسول الله صلى الله عليه وسلم بالبكاء ، ثم قال : « إن ذاك اليوم عظيم يحتاج الناس أن يحمل عنهم من أوزارهم ، فقال الله تعالى للطالب : » ارفع بصرك فانظر في الجنان فرفع رأسه ، فقال : يا رب أرى مدائن من ذهب وقصورا من ذهب مكللة باللؤلؤ لأي نبي هذا أو لأي صديق هذا أو لأي شهيد هذا ؟ قال : هذا لمن أعطى الثمن ، قال : يا رب ومن يملك ذلك ؟ قال : أنت تملكه ، قال : بماذا ؟ قال : بعفوك عن أخيك ، قال : يا رب فإني قد عفوت عنه ، قال الله عز وجل : فخذ بيد أخيك فأدخله الجنة « فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم عند ذلك : » اتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم فإن الله تعالى يصلح بين المسلمين « » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه «

Artinya (isnadnya tidak diartikan):
Anas RA berkata, “Sutu hari Rasulullah SAW duduk. Tiba-tiba kami melihat beliau tersenyum hingga gigi depannya tampak. Menanggapi hal itu, Umar RA berkata ‘apa yang membuat baginda tertawa ya Rasulallah? Baginda dengan ayah dan ibu saya’ (kalimat penghormatan)

Baginda bersabda ‘dua lelaki dari umatku bersimpuh di hadirat Tuhan kejayaan. Satunya berkata ‘ya Tuhan saya, balaskan untuk saya teraniaya saya dari saudara saya ini’.

Allah Tabaraka wa Taala berfirman pada yang menuntut peradilan ‘bagaimana mungkin kau tega menuntut pada saudaramu, padahal kebaikan-kebaikan dia mutlak (habis) tak tersisa sedikitpun?’.

Dia berdoa ‘ya Tuhan, kalau begitu hendaklah dia menanggung sebagian dosa-dosa saya’.”

Anas RA berkata, “Dua mata Rasulullah SAW berlindang karena menangis, lalu bersabda ‘sungguh demikian itu hari yang sangat dahsyat. Manusia sangat membutuhkan sebagian dosa-dosa mereka dibawa (oleh orang yang lain) untuk (meringankan).”

Allah berfirman pada penuntut, “Angkatlah pandanganmu untuk memandang pada surga-surga itu!.”

Sontak ia menengadahkan kepalanya,
lalu berdoa ‘ya Tuhan, saya melihat kota-kota dari emas dan gedung-gedung dari emas yang dihias dengan mutiara.

Milik nabi siapakah ini, atau milik seorang shiddiq siapakah ini, atau milik orang mati syahid siapakah ini?’.
(Shiddiq artinya orang yang sangat benar atau sangat jujur. Surga orang shiddiq di atas orang yang mati syahid.)

Allah berfirman ‘milik orang yang sanggup membeli sesuai harga’.
Dia berdoa ‘ya Rabbi, lantas siapa yang mampu membelinya?’.
Allah berfirman ‘kau mampu membelinya’.
Dia berdoa ‘dengan apa?’.
Allah menjawab ‘dengan cara mengampuni saudaramu’.
Dia berdoa ‘ya Rabbi, saya telah mengampuni padanya’.

Allah azza wajalla berfirman ‘peganglah tangan saudaramu lalu bawalah dia masuk kesurga!’.”

Lalu saat itulah Rasulullah SAW bersabda, “Maka takutlah pada Allah dan Rasul, dan damaikanlah hubungan antara kalian.
Karena sungguh Allah Taala akan mendamaikan di antara Muslimiin.”

Hadits ini shahih namun Bukhari dan Muslim tidak memunculkannya.